Total Tayangan Halaman

Batavia Tempo Doele

Betawi bukanlah bangsa budak seperti yang dikisahkan sebagian orang. Betawi adalah perpaduan suku jawa yang berbahasa sunda kuno dengan suku yang berasal dari kalimantan yang menamakan diri mereka kalapa. Dari situlah sunda kelapa berasal, yang kemudian hari berubah nama jadi JAKARTA

Betawi adalah perpaduan melayu dan jawa. dikatakan melayu karena nenek moyang orang betawi sesungguhnya berasal dari kalimanta yang merantau ke jawa yang pada waktu itu penduduknya masih berbahasa sunda kuno. perpaduan bahasa sunda kuno da melayu tersebut melahirkan kreol, perpaduan dua bahasa dari etnis yang berbeda. Jadi bahasa betawi adalah kreol.

Orang betawi memiliki berbagai julukan. mereka bisa disebut orang Selam (Islam) atau Semanan (yang baru masuk islam). Pada zaman kolonial belanda, orang betawi hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain : cina, jawa, dan arab. Bagi orang betawi orang cina dipandang sebagai tukang cari untung karena mereka pintar dagang; orang jawa adalah orang yang jarang sembahyang atau jawa peperet; oarng arab adalah orang yang kuwat ibadat. orang betawi lebih meniru orang arab. oleh karena itu mereka sangat menghormati alim ulama mereka.

Orang betawi menggolongkan alim ulama ke tiga bagian. pertama guru. Guru mengajarkan kitab kuning dan berhak mengeluarkan fatwa; Mua'lim hanya mengajarkan kitab kuning saja tetapi tidak berhak mengeluarkan fatwa; Ustadz mengajarka baca Al-quran dan tata cara solat dan wudhu. Guru yang terkenal di kalangan betawi adalah GURU MANSYUR. Murid beliau yang terkenal adalah KH. Abdullah Syafi'i. Haji Mujitaba adalah GURUnya GURU.

Selain alim ulama orang betawi juga memiliki jagoan-jagoan silat. biasanya jago silat merangkap juga sebagai ulama. ada juga jagoan silat yang bengal, yaitu yang tidak ngaji. tetapi mereka sangat hormat pada guru ngaji dan tidak mau bekerja sama dengan kompeni. Contohnya, Ja'man dari sawah besar. Pi Tung pun demikian. gemar judi, tetapi tidak gemar berjina, adu ayam, dan maksiat lainnya. Tapi Pi Tung sangat hormat pada ulama-ulama. Dia adalah Robin Hood betawi dari Rawa Belong.

Ulama yang jagoan silat jumlahnya lusinan di betawi pada kolonial dulu. Ada haji entong gendut memimpin pemberontakan lawan kompeni di condet; Haji Ung dari kemayoran (kakek Bunyamin Sueb), Sabeni, Derahman Jeni. Derahman Jeni jagoan dari tanah abang. Jagoan pada masa itu adalah palang dada di kampungnya. mereka tidak mau malak, jadi preman, mungut pungli di pasar dan terminal, dsb. Mereka mencari rezeki halal dengan berdagang. Itulah mengapa tidak ada preman dari tanah abang yang mangkal di tanah abang. Jagoan-jagoan itu menjaga kampung mereka. Jadi kehadiran herkules di tanah abang sangat tidak disukai oleh orang tanah abang. berikut adalah potret betawi masa lalu.

Sumber  :

          Saidi, Ridwan. Profil Orang Betawi : Asal Muasal,  Adat Istiadatnya, dan Kebudayaan . 2004. Jakarta : PT. Gunara Kata.
         Shahab, Alwi. Robin Hood Betawi. 2001. Jakarta : Republika

trem batavia
pancoran
senen taon 1973
harmoni
tukang es pikul
iklan tempo dulu
salemba
monas dulu kala
jatinegara baheula
polantas baheula
PETA JAKARTA DAN SEKITARNYA